Finnaly,,,bangkok
Tetttttttt,,,
Bangkoooooookkk,,tepatnya di don mueang,, salah satu bandara di bangkok.
Bandara yang cukup jauh dari pusat kota bangkok. Mendarat, dan langsung melenggang keluar bandara, bahkan sempat saya abadikan plank2 bandara, sebuah jepretan petanda saya sudah mendarat dibangkok.
Sekitar pukul 8 malam, waktu bangkok, yang mana tidak ada perbedaan waktu antara surabaya dan bangkok.
Sebelum keluar bandara, tentunya tidak lupa mampir ke toilet, so pasti toilet perempuan donk ya, hehehe. Celingak celinguk dikeramaian negri ini, yang memang baru pertama kali saya datangi, dan sendiri, pastinya bacpacker. Mata saya langsung tertuju pada seorang security dan ibu2 yang duduk dengan sibuknya di meja kerjanya. Menghampiri si bapak security dan bertanya harus bagaimana saya, jika saya ingin ke khaosan road yang merupakan tujuan utama saya sesampai dibangkok, untuk mencari penginapan. Dengan ucapan yang menyenangkan,
"assalamualaikum,,"
Ucap sibapak kepada saya, dan saya pun menjawab dengan bahagia, ternyata saya disambut dengan saudara seiman, alhamdulillah. Sibapak security pun memberi saya petunjuk bagaimana saya bisa sampai ke khaosan road, dengan secarik kertas kecil, bisa sampai ke khaosan road. Bapak security juga sempat menanyakan nama saya, dan begitu juga si bapak security yang bernama malikh memperkenalkan dirinya.
Tiba2 sibapak security bergegas keluar dan menyambut sebuah bus A1, mata saya langsung tertuju pada kertas kecil itu, yup,,, di kertas yang diberikan oleh bapak security, saya pun langsung bergegas keluar, dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu2 yang bersamaan duduk dengan pak malikh.
Saya langsung naik ke bus, dan selayang bertanya pada ibu2 yang merupakan kernek bus A1 sekiranya bus ini ke mo chit, dan benar bus A1 akan melewati mo chit, yang merupakan salah satu jalur BTS di kota bangkok. Masih celingakcelinguk menikmati kota ini, ramai sekali pikir saya. Satu persatu pemberhentian bus dilewati, dan akhirnya, bus berhenti di mo chit. Turun dari bus bersamaan orang2 yang saya tidak tahu mau kemana mereka. Dan tentunya sempat mengabadikan jepretan suasan bangkok di malam hari, hemm ramai, menyenangkan datang kesebuah negara yang belum pernah saya datengi.
Masih celingakcelinguk di mo chit, dan sesuai petunjuk secarik kertas kecil, pemberian bapak malikh, petunjuknya, sesampai di mo chit, naiklah bus 3, 44, 524, 59, 509, 503. Oke sipp,, dengan sabar menunggu deretan nomer bus tersebut. 5 menit, 10 menit, hingga hampir setengah jam tak kunjung datang bus yang di nanti. Ada sih bus 524 yang lewat, tapi ketika saya mencoba memberhentikan bus tersebut, sopir bus malah tidak berhenti, tidak hanya itu, bus sepi tidak ada penumpang sama sekali. Okehh masih sabar menunggu bus, namun bus pun tak kunjung datang, pait sekali.
Akhirnya saya memutuskan untuk menaiki BTS saja, menurut dari buku panduan thailand yang saya miliki, bisa melalui national galery, dari sana bisa naik bus. Okeh,, akhirnya saya menaiki BTS, dengan modal 40 bath. Menikmati BTS dari mo chit menuju national galery, dan melihat hiruk piruk lalu lalang.
Dan ternyataaaaaa,,,,
Saya kelewatan hingga ke chit lom,,oh my god,,,,, akhirnya saya turun, dan menaiki BTS yang menuju national stadium tentunya ke siam via BTS sukhumvit line. Turun di siam, sempat mengabadikan jepretan salah satu mall keren di bangkok, Siam SQuare, tak begitu lama, BTS silom line menuju national stadium. Alhamdulillah, hati sudah legah, sudah sampai di national stadium, dan tentunya berharap bisa dapat bus hingga ke khaosand road.
Yes,,, dapat bus yang di nanti, sudah bahagia sekali, berharap langsung sampai tujuan, bisa langsung dapat penginapan dan tidur dengan nyenyak. Harapan hanyalah harapan, merasa curiga kalau bus ini tidak sesuai jalur yang saya harapkan. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti saja, dari pada saya semakin kesasar kemana2.
Berhenti di sebuah mall, dan sudah tutup, sepi sekali. Ya allah,,,, bagaimana ini??
Saya mencoba bertanya pada seorang ibu2, namun si ibu ternyata tidak bisa berbahasa inggris, meski begitu, beliau dengan senang hati mencoba menjelaskan, bahwa area menuju khaosan road jalannya ditutup karena sedang ada aksi demokrasi besar2an oleh rakyat bangkok. Tidak hanya itu, seorang cowok yang kira2 seumuran saya. Dia menyarankan saya, agar saya naik taxi saja, namun dengan taxi meter.
Tidak semua taxi mau menghantar penumpang ke daerah khaosan road, dikarenakan keadaan yang sedang hiruk piruk para demonstran. Alhamdulillah akhirnya ada taxi yang mau berhenti, dan tentunya taxi meter.dengan suasana hati rada was2an, maklum ramenya malam bangkok, bukan karena hanya banyaknya wisatawan yang datang ke bangkok, tetapi di penuhi para demonstran, terlebih lagi daerah khaosan road.
Finnaly,, masih cdlingakcelinguk,, sampai juga di khaosan road, dengan biaya taxi 98,7 bath, hemm lumayan menguras,haahah.
Suasana hirukpiruk sepanjang khaosan road, sangat padat. Pelan2 saya mencari tempat peraduan selama beberapa hari di bangkok, namun ternyata cukup sulit. Kamar penuh, kalau pun masih kosong, dengan harga yang luar biasa, mana ada budget semahal itu, maklum saya benar2 budget tipis, heheheh.
Muter sana sini,,, menemukan guesthouse, daerahnya di gang sempit, gak begitu terdengar dari hirukpiruk musik2 dari bar khaosand road, bertemu sepasang kekasih berwajah cina, dan ternyata mereka sudah booking terlebih dahulu kamar di guest house tersebut, dan tentunya lagi2 saya menelan pahit kehabisan kamar. Guesthouse terakhir yang saya temukan, biasa2, tapi terasa ramai sekali, saya sedikit bingung, tapi alhamdulillah, ada kamar kosong dengan 160 bath saya bisa menikmati kamar super sempit, kipas angin yang cukup berisik, dan saya pikir tidak perlu menyalakan kipas angin, karena cuaca bangkok cukup dingin, dan tentunya kamar mandi luar kamar, alias kamar mandi dipakai bersama, yah sesuai dengan harga yant cukup murah 160 bath. Tak perlu pikir panjang, saya langsung ambil kunci kamar, dan lagi2, harga memang sesuai dengan apa yang kita dapatkan, kamar tidak berkunci, dikarenakan kunci rusak, hahahahahaa,,,, konyol sekali memang. Tapi tidak apalah, yang penting saya bisa menikmati liburan ini, toh kamar tersebut hanya tempat peraduan tidur dimalah hari hingga pagi, serta barang2 bawaan.
Saking bahagianya akhirnya dapat kamar dengan seminim minimnya sesuai dengan harganya, hingga lupa untuk mandi, hehehhe, lagi pula cuaca dingin, akhirnya langsung mendarat dikasur yang tidak empuk sama sekali, hahahaha bener2 deh, alhamdulillah, syukuri ini semua.
Yeayyyyy,,,, me time,,,,, holiday,,, selamat malaaaamm, nantikan esok lebih indah :)