Menjadi mahasiswa memang menyenangkan, tentu merupakan masa--masa
pencarian jati diri yang belum terselesaikan. namun akan lain ceritnya
jika menjadi mahasiswa sekaligus seorang karyawan di sebuah perusahaan,
ataupun pegawai negri, swasta maupun pengusaha, terlebih lagi sudah
menikah. Baik itu S1, S2 maupun tingkat selanjutnya.
Tentunya
semua itu keadaan yang lebih berbeda, lengkap dan jauh lebih sibuk untuk
waktu mengerjakan tugas, waktu disaat harus lembur, dan tentunya waktu
untuk keluarga, baik itu untuk suami maupun anak. Namun, meski keadaan
dan waktu yang cukup sibuk,pekerjaan, kuliah dan keluarga akan bisa
dijalani dengan baik, jika kita membagi waktu untuk pekerjaan, kuliah
dan keluarga, terlebih lagi jika yang menjalaninya adalah seorang
perempuan, yang notabene di dalam keluarga adalah seorang ibu, yang
memiliki peran penting, banyak yang harus di selesaikan.
Untuk
dapat menjalaninya dengan baik, seorang perempuan yang bekerja,
mahasiswi, seorang istri dan ibu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
agar semuanya berjalan dengan baik. pekerjaan tidak terganggu, tugas
kuliah dan masa kuliah tepat waktu dapat menyelesaikan kuliah, dan
pastinya untuk keluarga bisa menjadi peran istri dan ibu yang baik tanpa
harus meninggalkan kewajibannya.
1. Tak lupa akan tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu
Menjadi seorang Istri, dan ibu adalah hal yang menyenangkan, terlebih
lagi dapat membagi waktu untuk perempuan yang sudah menikah, bekerja
dan kuliah lagi. memang keadaannya akan sangat berbeda dengan saat
menjadi mahasiswi belum bekerja bahkan belum menikah. Kuliah itu memang
penting, bekerja juga merupakan amanah yang diberikan kepada kita, namun
keluarga dan tanggungjawab sebagai seorang istri dan ibu merupakan
tanggungjawab yang tidak kalah pentingnya.
Untuk dapat
menjalani semuanya dengan beriringan, tidak lah lupa akan tanggung
jawab, misalnya, meski dimalam hari harus kuliah sepulang bekerja,
tentunya suami harus makan malam, maka tanggung jawab sebagai istri
tetap bisa menyajikan masakan untuk makan malam suami. Artinya, harus
ada waktu untuk memasak, maka untuk dapat mensiasatinya, bangun lebih
awal dengan melakukan aktifitas ibu rumah tangga, dari mulai masak,
bersih-bersih rumah, harus memandikan dan memberi makan anak dan
tentunya mempersiapkan keperluan suami. Begitu juga untuk keesokan
harinya, walaupun lelah rasanya.
Dengan hal tersebut, maka
tanggungjawab sebagai seorang istri, ibu tidak akan lepas begitu saja,
tentunya semuanya berjalan dengan baik.
2. Tak ada salahnya memberitahu Atasan dan rekan Kerja
Saat sudah bekerja, tentu setiap orang mendambakan ingin mendapatkan
pemasukan yang baik, tidak hanya itu saja, ilmu dan pengalaman didunia
kerja itu juga hal yang penting, dengan kesibukan pekerjaan banyak waktu
yang dibutuhkan, sehingga terkadang seorang karyawan harus lembur untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian, ditambahi dengan melanjutkan
kuliah lagi, hal ini akan lebih mengurangi waktu untuk bersantai-santai
walau hanya sekedar berjalan-jalan di mall. Tidak hanya itu saja,
sepulang dari kerja juga harus melanjutkan perjalanan kekampus untuk
jadwal kuliah yang sudah di buat disaat KRS. Pastinya, akan cukup
melelahkan tubuh, bahkan kinerja otak, dari pagi hingga sore bekrja, dan
selepas itu dimalam hari kuliah.
Jika lingkungan kerja tidak
mengetahui kondisi tersebut, terlebih lagi atasan dan rekan kerja, tentu
akan sedikit menyulitkan diri sendiri. Maka dari itu tidak ada salahnya
untuk memberitahu keadaan anda, memberitahu atasan dan rekan kerja
bahwa selain bekerja, anda juga seorang mahasiswi. Dengan begitu, ketika
pekerjaan tidak terlalu banyak, waktu untuk pulang bisa lebih cepat.
Tentunya saat jadwal kuliah bisa pulang tepat waktu, namun saat tidak
ada jadwal kuliah, jika memang ada pekerjaan yang harus segera
diselesaikan, sebaiknya luangkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
meski tanggungjawab dirumah dan tugas kuliah menunggu anda dirumah. hal
tersebut, bukan bermaksud untuk pamer akan kondisi anda, namun untuk
dapat sedikit mengerti keadaan anda ketika ditemukan dimana kondisinya
anda harus menyelesaikan pekerjaan, namun jika waktu perjalanan dari
kantor dan kekampus memungkinkan masih bisa menyelesaikan pekerjaan
anda, tidak ada salahnya terlebih dahulu diselesaikan.
Selain
itu, anda juga bisa saling tukar informasi, apalagi jika tempat kerja
anda berhubungan erat dengan jurusan yang diambil. Tentu hal tersebut
bisa membantu anda lebih mudah saat menyelesaikan tugas-tugas kuliah
anda.
3. Luangkan waktu untuk Tugas Kuliah
Kuliah tidak terlepas dari tugas yang banyak, baik tugas yang
dikerjakan dirumah, maupun tugas saat didalam kelas. Tugas yang
diberikan dosen bukan merupakan beban jika mengerjakannya tidak
mengulur-ngulur waktu. Maka dari itu, luangkan sedikit waktu untuk dapat
mengerjakan tugas kuliah.
Tugas kuliah dapat dikerjakan,
misal, saat dikantor tentunya ada waktu 30 - 60 menit waktu istrahat,
setidkanya waktu 30 menit bisa mencicil tugas yang harus selesai. Paling
tidak, dengan waktu 30 menit, membaca tugas, menganalisa tugas, dan
memikirkan jawaban yang tepat untuk menyelesaikan tugas. Dengan waktu 30
- 60 menit tersebut, setidaknya waktu anda tidak sia-sia, dan lebih
bermanfaat, dari pada hanya didepan media sosial saja.
Selain
itu, jika dapat meluangkan waktu saat hari minggu, selepas menyelesaikan
tanggungjawab dirumah, tidak ada salahnya mengerjakan tugas bersama
teman-teman anda, berdiskusi, tentunya dengan memanfaatkan waktu yang
luang sebaik mungkin. Tidak hanya itu, saat pagi sebelum memulai
aktifitas rumah tangga, dapat meluangkan waktu berkisar 1 jam untuk
menyelesaikan tugas.
Tentunya, untuk dapat menyelesaikan tugas
kuliah, harus dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, tidak
membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting.
4. Pantang mundur, banyak mengeluh
Meski tidak mudah sebuah kondisi yang harus berjalan seiringan,
bekerja, mengurus rumah tangga dan kuliah, namun semua itu harus
dijalani, dilakukan dengan semangat tanpa mengeluh. Karena mengeluh
hanya karena mengurangi kepercayaan diri anda untuk terus maju, mengeluh
dapat membuat anda lupa bersyukur bahwa anda dapat pada kondisi seperti
ini.
Mundur dari kondisi yang sudah dijalani dan diraih
jauh-jauh sebelumnya, tidak akan menjadikan anda lebih sukses, malah
akan membuat anda terperangkap pada perasaan menyesal di suatu hari
nanti.
Jadi, Mundur dan mengeluh harus dihilangkan dari lubuk
hati, jika dan fikiran anda. tanamkan di hati dan fikiran kalau dalam
hidup harus terus maju, tidak mengeluh, selalu bersyukur dengan yang
anda miliki, karena tidak semua orang diluar sana bisa mengalami yang
saat ini anda alami, maka terus semangat pantang mundur dan mengeluh!
5. Semangat Kuliah dan lulus
Menjadi Mahasiswa dibarengi dengan bekerja memang membutuhkan
semangat yang besar. Semangat menjalani kuliah dan tentunya bisa lulus
tepat waktu. Tidak mudah memang, namun juga tidaklah terlalu sulit untuk
dilakukan selama masih punya semangat, giat dan motivasi untuk sukses.
Mungkin
saat menjalani kuliah dikelas, terasa lebih ringan dibandingkan saat
detik-detik diujung waktu, atau sedang mengerjakan skripsi maupun tesis.
Mengerjakan Skripsi atau tesis kerap sekali terjebak oleh waktu,
terjebak oleh rasa semangat yang mulai kendor, alhasil tidak dapat
menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Pastinya, semua itu tidak lepas
dari aura semangat yang didapat dilingkungan, misal motivasi untuk
cepat lulus dari suami, orang tua, keluarga dan tentunya teman-teman
dibangku kuliah. Setidaknya anda harus memiliki target, motivasi untuk
semangat dan giat saat kuliah, dan menyelesaikan tugas akhir untuk lulus
dari bangku kuliah.
Maka dari itu sangat dibutuhkan semangat
untuk dapat menjalani hari-hari saat kuliah dan menyelesaikannya hingga
hari memakai toga yang ditunggu-tunggu, Graduation!